This study presents the place and importance of play therapy in social work practice with children in the light of the researches and applications in the literature, and highlights the importance of the use of play therapy as a method by social workers working with children. However, when the literature is examined, it is seen that there are very few practices and studies on the subject in Turkey. Social workers who frequently come into contact with children in their professional lives should be involved in the field as play therapy practitioners. At this point, it is important that professionals working with children are equipped with the knowledge of play therapy. It has been proven by research that the best method by which they can convey their feelings, thoughts and problems is play therapy. Children who do not have extensive verbal abilities like adults can express themselves through playing.
If we can find ways to hear and understand children, they have a lot to say, tell and teach us, adults. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan nilai akademis subjek disekolah Adapun hasilnya adalah, intervensi ini berperan meningkatkan kemandirian belajar pada subjek yang ditunjukkan dengan keterlibatanannya lebih sering dalam aktivitas menulis dan mengerjakan tugas disekolah maupun dirumah. Keluhan subjek ditangani dengan Konseling Filial terapi yang dikolaborasikan dengan token ekonomi. Berbagai faktor ini lah yang membuat ia kurang mandiri dalam belajar. Selain itu dari aspek kepribadian ia mengembangkan perasaan tidak aman, tidak mampu dan ketergantungan yang besar pada orang lain. Sejalan dengan hasil psikotes bahwa subjek lemah dalam kemampuan konsentrasi, minat belajar rendah, lemah dalam kemampuan visual motor dan pengamatan.
oleh karena itu kondisi ini diduga membuat subjek menilai bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang memberikan konsekuensi tidak menyenangkan bagi dirinya. Selain itu suasana belajar dirumah tidak kondusif dan kerapkali diwrnali dengan kekerasan fisik. Subjek minim dalam stimulasi belajar dirumah, seluruh tugas sekolah dikerjakan oleh orangtuanya tanpa memberikan bimbingan untuk mengasah pengetahuan subjek. Kondisi ini membuatnya tertinggal dalam pencapaian target akademis di sekolah. Subjek menolak dan menangis ketika diperintahkan untuk menyelesaikan tugasnya. Dikeluhkan oleh guru enggan menulis dan mengerjakan tugas sekolah. Subjek berusia 7 tahun saat ini kelas 1 SD.
0 kommentar(er)
